Polri Pastikan akan Tumpas Habis Judi Online di Seluruh Indonesia


JAKARTA - Polri memastikan akan menuntaskan kasus judi online atau daring tidak hanya yang terjadi di masyarakat, namun juga apabila menyasar ke internal. Sanksi tegas pun menanti anggota kepolisian yang terbukti terlibat dalam aktivitas judi online.

“Polri tentu akan berperan secara aktif di dalam langkah koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi baik itu pencegahan dan pemberantasan judi daring di bawah koordinator Menko Polhukam,” tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo kepada wartawan, Kamis (20/6/2024).

Trunoyudo menyebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan Ketua Harian Penegakan Hukum Satgas Pemberantasan Judi Online, dengan wakilnya Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dan anggota Bidang Pencegahan yakni Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono.

"Polri tentunya akan tegas dan konsisten menerapkan sanksi, baik itu terkait internal secara kode etik maupun juga yang ditemukan dalam suatu tindak pidana,” jelas dia.

Dia menyatakan, Polri hingga kini dan ke depannya akan terus berkomitmen dalam pemberantasan judi online. 

“Dan tentunya kami mohon doa dan dukungan dari rekan media dan seluruh masyarakat dalam pemberantasan judi daring,” kata Trunoyudo menandaskan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, nilai rata-rata transaksi judi online di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas mencapai Rp40 miliar.

"Menurut data, untuk klaster nominal transaksi kelas menengah ke atas itu antara Rp100.000 sampai Rp40 miliar," kata Hadi di kantor Kemenko Polhukam, Rabu 19 Juni 2024.

Sedangkan nilai transaksinya judi online di kalangan ekonomi menengah ke bawah rata rata berkisar Rp10.000 hingga Rp100.000.

Masih berdasarkan data yang dimiliki Hadi, tercatat sebanyak 80 persen dari 2,37 juta pemain judi online berasal dari kalangan menengah ke bawah.

Hal tersebut yang menurut Hadi membuat tingginya penggunaan jasa peminjaman online atau pinjol lantaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bermain judi online.

"Terkait judi online dan pinjaman online ini dua sisi mata uang. Yang lebih kasihan masyarakat yang bermain judol kalah punya pinjaman di pinjol," kata Hadi. @*Tim

Lebih baru Lebih lama